Mari Menulis
Sejarah
bangsa ini mencatat bahwa mahasiswa memiliki andil besar dalam pembangunan
bangsa ini. Sebut saja peristiwa lengsernya rezim koruptor Presiden Soeharto.
Mahasiswa yang memotori perjuangan untuk menurunkan Soeharto. Era sesudah lengsernya
Soeharto dinamakan era reformasi. Pada era ini, beberapa perubahan
diperlihatkan, seperti kebebasasn menyampaikan pendapat. Kebebasan berpendapat dan mengeluarkan
ide-ide itu seakan menemukan jalannya. Hal ini diperkuat dengan adanya regulasi atau undang-undang yang mengatur
soal kebebasan berpendapat itu. Ada Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945. Selain
itu juga ada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 mengenai jaminan hak-hak sipil
dan politik di mana poin-poin hak yang harus dilindungi oleh negara mengenai
hak berpendapat, hak berserikat, hak memilih dan dipilih, hak sama dihadapan
hukum dan pemerintahan, dan hak mendapatkan keadilan.
Ruang dalam menyampaikan pendapat telah
diberikan, tetapi pertanyaannya apakah seluruh komponen bangsa ini memanfaatkan
kesempatan ini? Jika kesempatan ini sungguh dimanfaatkan, apakah
orang menggunakannya secara etis ? Pertanyaan ini kiranya menjadi bahan
permenungkan kita sebagai mahasiswa. Karena, fakta juga menunjukkan bahwa
terkadang proses penyampaian pendapat dan gagasan oleh mahsiswa tersalurkan
secara anarkis.
Menulis adalah salah satu bentuk penyampaian pendapat
yang tidak anarkis. Tentunya penyampaian dengan bahasa yang santun dan
komunikatif persuasif. Komunikasi
persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau memengaruhi
kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh komunikator. Sebagai elite intelektual, sudah seharusnya
mahasiswa meninggalkan budaya demo anarkis dan
beralih ke penyampaian aspirasi secara diplomatis melalu media massa.
Dalam arti ini, mahasiswa dapat menjadi
komunikator. Mahasiswa dapat menyampaikan keluhan, kritik, atau saran tentang
berbagai hal melalui tulisan di media massa. Sebuah tulisan yang baik dapat
dengan mudah mempengaruhi orang. Dalam lingkup yang lebih kecil, bagi mahasiswa
STIE Putra Timor, Majalah dinding (Mading) dapat menjadi media penyaluran
pikiran dan ekpspresi batin yang dapat menjadi insipirasi bagi orang lain.
Mari menulis…….. dengan suatu keyakinan
bahwa apa yang dikatakan Naoleon Bonaparte adalah benar: “Aku
lebih suka menghadapi seribu tentara daripada satu orang penulis”
Ayo…kita menulis
karena ”menulis adalah sebuah
keberanian” (pramoedya Ananta Toer)
Edisi
Awal ini pembaca disodorkan dengan tema gado-gado. Selamat membaca………!